Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Katarak
DOI:
https://doi.org/10.58294/jbk.v17i1.158Abstract
WHO memperkirakan sekitar 18 juta orang mengalami kebutaan kedua mata disebabkan oleh katarak. Jumlah ini hampir separuh dari semua penyebab kebutaan karena penyakit mata di dunia. Pasien katarak yang berkunjung di RSUD dr. H. Jusuf SK mengalami peningkatan dari tahun 2020 hingga tahun 2021. Katarak sendiri memiliki faktor penyebab yang dapat diubah dan faktor yang tidak dapat diubah seperti usia. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian katarak di poliklinik mata RSUD dr. H. Jusuf SK guna mencegah terjadinya katarak. Penelitian ini menggunakan metode analitik deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi adalah seluruh pasien katarak di poliklinik mata RSUD dr. H. Jusuf SK tahun 2022. Sampel pada penelitian ini sebanyak 200 responden dengan menggunakan simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi-Square, analisis multivariat regresi logistik berganda. Hasil: Didapatkan hubungan yang bermakna (p<0,05) antara usia lansia, penyakit diabetes, merokok dan paparan sinar ultraviolet (matahari) >4 jam dengan kejadian katarak. Tidak terdapat hubungan yang bermakna (p>0,05) antara radang mata, cedera mata, riwayat keluarga katarak, penggunaan steroid dan riwayat operasi mata dengan kejadian katarak. Faktor paling dominan mempengaruhi kejadian katarak adalah penyakit diabetes dengan OR paling tinggi yaitu 5,167. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu upaya pencegahan katarak dapat dilakukan dengan cara mengontrol glukosa darah.
References
Astari, P. (2018). Katarak: Klasifikasi, Tatalaksana, dan Komplikasi Operasi. Cermin Dunia Kedokteran, 45(10), 748–753.
Bachtiar, A. (2021). Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Katarak Pada Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. 1996, 6.
Begum, H., Kaçmaz, R. O., Jabs, D. A., Nussenblatt, R. B., & Rosenbaum, J. T. (2021). Risk of Cataract in Intermediate Uveitis. American Journal of Ophthalmology. https://doi.org/10.1016/j.ajo.2021.02.032
Bosco, J. D., Faisal, M. A., Indah, D., & Pratiwi, N. (2019). Hubungan Kadar HbA1c Dengan Derajat Kekeruhan Lensa Mata Pada Penderita Diabetes Melitus Di RSUD Ulin Banjarmasin. Homeostasis, 2(3).
Fernanda, F., Hayati, F., & Rizarullah. (2020). Hubungan usia dan jenis kelamin dengan angka kejadian penyakit katarak di Poli Mata RSUD Meuraxa Banda Aceh tahun 2018. Aceh Medika, 4(1), 36–42.
Gumpita, E. A. (2017). Studi Deskriptif Komplikasi Post Operasi Katarak di Rumah Sakit Mata dr. Yap Yogyakarta.
Hamidi, M. N. S. (2017). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Katarak Senilis Pada Pasien Di Poli Mata Rsud Bangkinang. Jurnal Ners Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. https://doi.org/10.31004/jn.v1i1.98
Ilyas, S., & Yulianti, S. R. (2017a). Ilmu Penyakit Mata (edisi kelima). Jakarta. FKUI.
Ilyas, S., & Yulianti, S. R. (2017b). Ilmu Penyakit Mata (edisi kelima). Jakarta. FKUI.
Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit dr. H. Jusuf SK. (2022). Kunjungan pasien Katarak Rumah Sakit dr. H. Jusuf SK Tarakan tahun 2019 Sd 2021.
Kemenkes RI. (2018). Infodatin Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Lumunon, G. N., & Kartadinat, E. (2020). Hubungan antara merokok dan katarak pada usia 45-59 tahun. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan. https://doi.org/https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.126-130
Milasari, M. T. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Malindah Tri Milasari.
Pangestu, T. C. M., & Kartadinata, E. (2021). Indeks massa tubuh berhubungan dengan angka kejadian katarak. Jurnal Biomedika Dan Kesehatan, 4(4), 170–177. https://doi.org/10.18051/jbiomedkes.2021.v4.170-177
Saputra, N., Handini, M. C., & Sinaga, T. R. (2018a). Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kejadian Katarak (Studi Kasus Kontrol di Poli Klinik Mata RSUD DR. Piringadi Medan tahun 2017). Jurnal Ilmiah Simantek ISSN : 2550-0414 Jurnal Ilmiah Simantek ISSN : 2550-0414, 2(2), 104–113. http://sciencemakarioz.org/jurnal/index.php/SIMANTEK/article/view/208
Sativa, A. R. (2019). Mekanisme Diabetes Melitus Tipe 2 Dalam Meningkatkan Risiko Penyakit Katarak. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, 6(2), 160–165. https://doi.org/10.33024/jikk.v6i2.2212
Sudrajat, A., Al-Munawir, & Supangat. (2021). Pengaruh Faktor Risiko Terjadinya Katarak Terhadap Katarak Senil Pada Petani di Wilayah Kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember Agung. Jurnal MID-Z (Midwifery Zigot) Jurnal Ilmiah Kebidanan, 4(2), 41–48.
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif (3rd ed.). Bandung. Alfabeta.
Sumiasih, P. D., Septiwi, C., & Astuti, D. P. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Katarak di Poliklinik Mata RSU Purbowangi Kebumin. URECOL.
Virgo, G. (2020). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Terjadinya Katarak Senilis Pada Pasien Di Poli Mata Rsud Bangkinang. Jurnal Ners, 4(2), 73–82. https://doi.org/10.31004/jn.v4i2.1116
Yunaningsih, Ayu, Sahrudin, and Karma Ibrahim. 2017. Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Merokok, Paparan Sinar Ultraviolet Dan Konsumsi Antioksidan Terhadap Kejadian Katarak Di Poli Mata Rumah Sakit Umum Bahteramas Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2(6).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Krista Natasia, Ramdya Akbar Tukan, Najihah Najihah, Dewi Wijayanti, Maria Imacullata Ose

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta dan Lisensi
Dengan mengirimkan naskah artikel, berarti penulis setuju dengan segala kebijakan yang ditetapkan oleh jurnal dan penerbit.
Penulis menyatakan bahwa:
- kebijakan ini telah diketahui dan disetujui bersama oleh semua penulis;
- naskah artikel belum dipublikasikan secara resmi sebelumnya di media ber-ISSN atau ber-ISBN yang terdaftar, kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari materi kuliah, atau skripsi/tesis/disertasi yang tidak diterbitkan;
- naskah tidak sedang dalam proses editorial dan dipertimbangkan untuk publikasi di tempat lain;
- publikasi naskah ini telah disetujui oleh semua penulis, institusi afiliasi penulis, otoritas yang bertanggung jawab, dan lembaga di mana kegiatan telah dilakukan;
- naskah berisi materi yang aman dari pelanggaran hak cipta;
Perjanjian Hak Cipta dan Lisensi
- Penulis memiliki hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang terkait dengan artikel.
- Penulis memiliki hak dan diizinkan untuk menggunakan substansi artikel untuk karya-karya penulis berikutnya, termasuk untuk keperluan bahan/materi kuliah dan buku.
- Penulis menyerahkan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan di bawah Lisensi Creative Commons (CC BY 4.0).
Pernyataan Lisensi Creative Commons CC BY 4.0
Anda diperbolehkan:
- Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun;
- Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini untuk kepentingan apapun, termasuk kepentingan komersial.
Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan lisensi berikut ini.
- Atribusi — Anda harus mencantumkan nama yang sesuai, mencantumkan tautan terhadap lisensi, dan menyatakan bahwa telah ada perubahan yang dilakukan. Anda dapat melakukan hal ini dengan cara yang sesuai, namun tidak mengisyaratkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
- Tidak ada pembatasan tambahan — Anda tidak dapat menggunakan ketentuan hukum atau sarana kontrol teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan hal-hal yang diizinkan lisensi ini.